Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

Meningkatkan literasi di kelas awal merupakan tantangan utama di Kalimantan Utara. Hasil Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) tahun 2016 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa 60,67% siswa kelas 4 SD di Kalimantan Utara belum mampu membaca. Survei Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (SIPPI) juga mengungkap kesenjangan signifikan dalam pembelajaran dasar. Tanpa intervensi segera, kemajuan akademik siswa secara keseluruhan dapat terhambat. Banyak guru dan pemimpin sekolah yang kurang mendapatkan pelatihan dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pengembangan literasi awal secara efektif. Kurangnya akses terhadap bahan bacaan berkualitas juga menghambat upaya membangun budaya membaca di sekolah dan masyarakat. Wilayah terpencil menghadapi tantangan tambahan seperti kondisi ekstrem, infrastruktur terbatas, keterampilan pedagogis yang rendah di kalangan guru, serta minimnya peluang pelatihan. Diperlukan intervensi yang terarah dan kolaboratif untuk memperkuat pengajaran dan sumber daya literasi di seluruh provinsi.

Sorotan Program

Kurikulum dan Penilaian dan Praktik Pengajaran

Akses terhadap buku berjenjang (selain buku teks) masih sulit dan tidak merata. Banyak sekolah, perpustakaan, dan TBM yang kekurangan bahan bacaan yang sesuai usia dan menarik, sehingga sulit bagi anak-anak untuk mengembangkan minat membaca. Guru juga membutuhkan lebih banyak pelatihan dan sumber daya untuk meningkatkan pengajaran literasi. Di daerah terpencil, infrastruktur yang buruk dan minimnya pengembangan profesional semakin menghambat kemajuan.

INOVASI telah memperkenalkan berbagai program untuk meningkatkan kurikulum, asesmen, dan praktik pengajaran. Di Malinau, INOVASI mendukung aktivasi TBM untuk memperkuat keterampilan literasi. Program ini menyediakan pendampingan bagi guru, mendirikan ruang membaca, serta mendistribusikan lebih dari 20.000 buku anak-anak ke sekolah, perpustakaan, dan TBM. Buku-buku ini diperoleh dari berbagai sumber, termasuk INOVASI, pemerintah daerah, inisiatif CSR, dan masyarakat. INOVASI juga mengujicobakan program literasi awal dengan pendekatan Problem-Driven Iterative Adaptation (PDIA) untuk mengatasi tantangan pembelajaran lokal. Program ini berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran, penguatan budaya membaca, dan memberikan dukungan khusus bagi siswa yang mengalami kesulitan membaca. Program ini dijalankan bersama Pemerintah Kabupaten Bulungan dan Malinau, melatih guru, meningkatkan kapasitas fasilitator, serta menyediakan bahan bacaan di sekolah dan komunitas. Hasilnya, tingkat literasi dasar meningkat secara signifikan, dengan persentase siswa yang lulus tes literasi meningkat dari 60% pada tahun 2017 menjadi 87% pada tahun 2019, memberi manfaat bagi lebih dari 2.000 siswa.

INOVASI juga memperkuat Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai model pengembangan profesional berkelanjutan. Dengan melatih fasilitator, termasuk guru, kepala sekolah, dan pengawas, program ini mendukung pengajaran literasi dan numerasi. Hingga tahun 2020, beberapa kabupaten seperti Bulungan telah mendanai pelatihan KKG dan memperoleh akreditasi, memberikan pengakuan formal bagi guru serta membantu menginstitusionalisasikan pengembangan guru secara berkelanjutan

Kepemimpinan Sekolah dan Kesetaraan Gender 

Di Indonesia, meskipun hampir 70% guru sekolah dasar adalah perempuan, hanya sebagian kecil yang menduduki posisi kepemimpinan—hanya 30% kepala sekolah di SD reguler dan sekitar 13% di madrasah. Banyak guru perempuan harus menunggu lebih lama untuk promosi dan memiliki pengalaman mengajar serta tingkat pendidikan lebih tinggi dibandingkan rekan laki-lakinya.

INOVASI mendukung kepemimpinan pendidikan melalui berbagai inisiatif untuk mendorong kepemimpinan yang setara gender. Program ini mengumpulkan data tentang dampak gender dalam kepemimpinan sekolah dan menganalisis hubungan antar variabel untuk membentuk peluang kepemimpinan yang inklusif gender serta merancang kebijakan di tingkat provinsi dan nasional. Kepala sekolah dan administrator pendidikan memainkan peran kunci dalam meningkatkan kualitas sekolah dan keberhasilan siswa. INOVASI mengembangkan modul pembelajaran seperti Program Kepemimpinan Pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas pemimpin sekolah dalam membangun praktik pendidikan yang lebih baik dan mencapai tujuan pendidikan nasional.

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.