Our Approach
Home/ About/Our Approach

Problem Driven Iterative Adaptation (PDIA)
PDIA, yang dikembangkan di Harvard Kennedy School of Government, membantu INOVASI dalam menemukan apa yang berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa. INOVASI telah menerapkan dan menginterpretasikan PDIA sejak program dimulai. Pada tahun 2016, program ini menggunakan PDIA terutama untuk melakukan penelitian tindakan kelas dan juga mendorong para guru untuk mengembangkan mindset berkembang.
Saat itu, INOVASI menerapkan PDIA di tingkat kelas, meminta guru untuk mengidentifikasi masalah belajar siswanya dan mencari solusi. Namun, pada sesi uji strategi kedua pada tahun 2017 tim memutuskan bahwa banyak guru yang masih kurang memiliki kompetensi dasar literasi dan numerasi. Oleh karena itu, mengharapkan mereka untuk mengidentifikasi masalah dan solusi tidak realistis. Setelah itu, INOVASI melembagakan pendekatan jangka pendek yang merupakan iterasi karena pendekatan tersebut dibangun berdasarkan pengetahuan dari program pendidikan yang didukung donor sebelumnya. Iterasi lokal dari kursus singkat INOVASI sendiri dimulai pada tahun 2019 ketika pemangku kepentingan lokal mulai menyesuaikan konten kursus dan memutuskan cara terbaik untuk menyampaikannya di distrik mereka sendiri. Program ini bekerja dengan kabupaten untuk mengembangkan peraturan yang lebih tepat untuk mendukung hasil pembelajaran yang lebih baik.
INOVASI bekerja sama dengan pejabat tingkat kabupaten dalam mengidentifikasi tantangan paling mendesak di kabupaten. Untuk menilai apakah pendekatan PDIA efektif, studi ini mengkaji bukti dari percontohan Guru BAIK dan pendekatan ‘Jalan Andrews’ terbaru yang memperluas penggunaan PDIA di tingkat kabupaten.


Thinking and Working Politically (TWP)
Sejak fase I, INOVASI menjembatani kesenjangan antara kebijakan dan implementasi, memperkuat reformasi pendidikan yang dipimpin pemerintah dan berbasis lokal demi dampak jangka panjang, salah satu contoh penerapan TWP adalah dukungan INOVASI terhadap Kerangka Kompetensi Guru (Teacher Competency Framework – TCF). Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, program ini membantu menerjemahkan visi kompetensi berbasis guru ke dalam sebuah kerangka kebijakan yang terstruktur. Melalui dialog yang berkelanjutan, keterlibatan pemangku kepentingan, dan bantuan teknis, INOVASI mendukung penyelesaian tantangan kelembagaan agar kerangka ini menjadi praktis dan dapat diterima secara luas.
Pendekatan penting dalam proses ini adalah embedded helping, di mana penasihat INOVASI bekerja di dalam sistem pemerintahan untuk memberikan wawasan politik, keahlian kebijakan, dan panduan strategis. Kerangka ini membantu mengintegrasikan peningkatan pembelajaran dan pengajaran ke dalam manajemen guru, serta menetapkan struktur kompetensi progresif yang memastikan semua guru, tanpa memandang status mereka, memiliki akses ke pengembangan profesional yang sesuai. Namun, implementasi kebijakan tetap menjadi tantangan, yang memerlukan keterlibatan terus-menerus untuk mendapatkan dukungan dari lembaga pemerintah utama.
Locally Led
Pendekatan dan inisiatif yang dipimpin secara lokal sangat penting bagi keberlanjutan proses dan praktik pendidikan. Bekerja sama dengan pemerintah daerah, jaringan sekolah, dan aktor pendidikan lokal, INOVASI membantu proses identifikasi tantangan, pengembangan solusi berbasis lokal, serta uji pendekatan berkelanjutan dalam pembelajaran.
Salah satu contoh penerapan Locally Led adalah dukungan INOVASI terhadap Kelompok Kerja Guru (KKG), sebuah mekanisme tingkat kabupaten untuk pengembangan kompetensi guru. Meskipun KKG sudah ada di berbagai kabupaten, banyak yang masih berfokus pada tugas administratif daripada pengembangan profesional yang berkelanjutan. Banyak juga daerah yang kekurangan kapasitas sumber daya untuk mempertahankan KKG secara efektif.
INOVASI bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperkuat kualitas, aksesibilitas, dan keberlanjutan KKG. Pejabat daerah menyadari tantangan dalam meningkatkan dukungan bagi guru dan mencari panduan dari INOVASI. INOVASI mendukung daerah dalam memastikan pendanaan rutin untuk KKG serta memperkuat upaya lokal dalam meningkatkan kualitas guru. Upaya kolektif ini memperluas kepemimpinan daerah dalam reformasi pendidikan, memperkuat peran KKG dan jaringan sekolah dalam meningkatkan kualitas guru, serta menunjukkan kekuatan otoritas lokal dalam mendorong peningkatan berkelanjutan dengan dukungan dan sumber daya yang memadai.

